Rabu, 07 Maret 2012

Algoritma Kriptografi Klasik


a.       Pendahuluan
·      Algoritma kriptografi klasik berbasis karakter
·      Menggunakan pena dan kertas saja, belum ada komputer
·      Termasuk ke dalam kriptografi kunci-simetri
·      Algoritma kriptografi klasik:
o  Cipher Substitusi (Substitution Ciphers)
o  Cipher Transposisi (Transposition Ciphers)

1.    Cipher Substitusi
·      Monoalfabet
setiap karakter chipertext menggantikan satu macam karakter plaintext
·      Polyalfabet
setiap karakter chipertext menggantikan lebih dari satu macam karakter plaintext
·      Monograf /unilateral
satu enkripsi dilakukan terhadap satu karakter plaintext
·      Polygraf /multilateral
satu enkripsi dilakukan terhadap lebih dari satu karakter plaintext
·      Cipher Substitusi – Caesar Cipher
pi : A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z
ci : D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z A B C
·      Contoh:
Plainteks: AWASI ASTERIX DAN TEMANNYA OBELIX
Cipherteks: DZDVL DVWHULA GDQ WHPDQQBA REHOLA
·      Dalam praktek, cipherteks dikelompokkan ke dalam kelompok n-huruf, misalnya kelompok 4-huruf:
DZDV LDVW HULA GDQW HPDQ QBAR EHOL A
Atau membuang semua spasi:
DZDVLDVWHULAGDQWHPDQQBAREHOLA
·      Tujuannya agar kriptanalisis menjadi lebih sulit
·      Cipher Substitusi – Vigènere Cipher
o  Termasuk ke dalam cipher abjad-majemuk (polyalpabetic substitution cipher)
o  Algoritma tersebut baru dikenal luas 200 tahun kemudian yang oleh penemunya cipher tersebut kemudian dinamakan Vigènere Cipher.
o  Vigènere Cipher menggunakan Bujursangkar Vigènere untuk melakukan enkripsi.
o  Setiap baris di dalam bujursangkar menyatakan huruf-huruf cipherteks yang diperoleh dengan Caesar Cipher.
o  Contoh penerapan Vigènere Cipher :
Plainteks : THIS PLAINTEXT
Kunci : sony sonysonys
Cipherteks : LVVQ HZNGFHRVL
o  Jika panjang kunci lebih pendek daripada panjang plainteks, maka kunci diulang secara periodik. Dalam hal ini Kunci “sony” diulang sebanyak panjang plaintext-nya
o  Pada dasarnya, setiap enkripsi huruf adalah Caesar cipher dengan kunci yang berbeda-beda.
c(‘T’) = (‘T’ + ‘s’) mod 26 = L
T = 20 dan s= 19 à (20+19)%26=13 à L
c(‘H’) = (‘H’ + ‘o’) mod 26 = V, dst
2.       Cipher Transposisi
·      Cipherteks diperoleh dengan mengubah posisi huruf di dalam plainteks.
·      Dengan kata lain, algoritma ini melakukan transpose terhadap rangkaian huruf di dalam plainteks.
·      Nama lain untuk metode ini adalah permutasi, karena transpose setiap karakter di dalam teks sama dengan mempermutasikan karakter-karakter tersebut.
·      Contoh: Misalkan plainteks adalah
POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA
·      Enkripsi:
POLITEK
NIKELEK
TRONIKA
NEGERIS
URABAYA
·      Cipherteks: (baca secara vertikal)
PNTNUOIRERLKOGAIENEBTLIRAEEKIYKKASA
PNTN UOIR ERLK OGAI ENEB TLIR AEEK IYKK ASA





0 komentar:

Posting Komentar

Template by:

Free Blog Templates