a. Pendahuluan
· Algoritma kriptografi klasik berbasis karakter
· Menggunakan pena dan kertas saja, belum ada komputer
· Termasuk ke dalam kriptografi kunci-simetri
· Algoritma kriptografi klasik:
o Cipher Substitusi (Substitution Ciphers)
o Cipher Transposisi (Transposition Ciphers)
1. Cipher Substitusi
· Monoalfabet
setiap karakter chipertext menggantikan satu macam karakter plaintext
· Polyalfabet
setiap karakter chipertext menggantikan lebih dari satu macam karakter plaintext
· Monograf /unilateral
satu enkripsi dilakukan terhadap satu karakter plaintext
· Polygraf /multilateral
satu enkripsi dilakukan terhadap lebih dari satu karakter plaintext
· Cipher Substitusi – Caesar Cipher
pi : A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z
ci : D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z A B C
· Contoh:
Plainteks: AWASI ASTERIX DAN TEMANNYA OBELIX
Cipherteks: DZDVL DVWHULA GDQ WHPDQQBA REHOLA
· Dalam praktek, cipherteks dikelompokkan ke dalam kelompok n-huruf, misalnya kelompok 4-huruf:
DZDV LDVW HULA GDQW HPDQ QBAR EHOL A
Atau membuang semua spasi:
DZDVLDVWHULAGDQWHPDQQBAREHOLA
· Tujuannya agar kriptanalisis menjadi lebih sulit
· Cipher Substitusi – Vigènere Cipher
o Termasuk ke dalam cipher abjad-majemuk (polyalpabetic substitution cipher)
o Algoritma tersebut baru dikenal luas 200 tahun kemudian yang oleh penemunya cipher tersebut kemudian dinamakan Vigènere Cipher.
o Vigènere Cipher menggunakan Bujursangkar Vigènere untuk melakukan enkripsi.
o Setiap baris di dalam bujursangkar menyatakan huruf-huruf cipherteks yang diperoleh dengan Caesar Cipher.
o Contoh penerapan Vigènere Cipher :
Plainteks : THIS PLAINTEXT
Kunci : sony sonysonys
Cipherteks : LVVQ HZNGFHRVL
o Jika panjang kunci lebih pendek daripada panjang plainteks, maka kunci diulang secara periodik. Dalam hal ini Kunci “sony” diulang sebanyak panjang plaintext-nya
o Pada dasarnya, setiap enkripsi huruf adalah Caesar cipher dengan kunci yang berbeda-beda.
c(‘T’) = (‘T’ + ‘s’) mod 26 = L
T = 20 dan s= 19 à (20+19)%26=13 à L
c(‘H’) = (‘H’ + ‘o’) mod 26 = V, dst
2. Cipher Transposisi
· Cipherteks diperoleh dengan mengubah posisi huruf di dalam plainteks.
· Dengan kata lain, algoritma ini melakukan transpose terhadap rangkaian huruf di dalam plainteks.
· Nama lain untuk metode ini adalah permutasi, karena transpose setiap karakter di dalam teks sama dengan mempermutasikan karakter-karakter tersebut.
· Contoh: Misalkan plainteks adalah
POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA
· Enkripsi:
POLITEK
NIKELEK
TRONIKA
NEGERIS
URABAYA
· Cipherteks: (baca secara vertikal)
PNTNUOIRERLKOGAIENEBTLIRAEEKIYKKASA
PNTN UOIR ERLK OGAI ENEB TLIR AEEK IYKK ASA
0 komentar:
Posting Komentar